Selain ingin menambah pengguna di Indonesia, kolaborasi UMG Idealab dan Jarvis juga mengincar pertumbuhan pengguna di regional Asia Tenggara dan sekitarnya
Cyberthreat.id - Startup Jari Visibility (Jarvis) mendapatkan paket pendanaan awal (seed funding round) dari UMG Idealab. Tidak disebutkan nilai pendanaan awal tersebut namun Jarvis saat ini telah memiliki ribuan pengguna aktif di Indonesia. PT Jari Solusi, pengembang Jarvis, bergerak dalam pengembangan aplikasi untuk industri keuangan seperti perbankan, perusahaan pembiayaan (multifinance) dan teknologi finansial (fintech).
"Investasi pendanaan awal UMG Idealab adalah untuk mendukung pengembangan dan kemajuan kapabilitas aplikasi Jarvis untuk menarik semakin banyak pengguna di Indonesia dan juga di regional Asia Tenggara ke depannya," kata CEO UMG Idealab, Kiwi Aliwarga, dalam siaran pers, Jumat (18 September 2020).
Jarvis dilengkapi dengan fitur pengelolaan kehadiran karyawan dengan swafoto check-in dan check-out serta pencatatan lokasi berbasis GPS yang memudahkan karyawan untuk mencatat kehadirannya langsung melalui smartphone, lalu mengunggah laporan di Web Dashboard yang tersedia.
Kemudian ada fitur Smartform yang merupakan form digital di aplikasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Fitur Task Assignment digunakan untuk membantu atasan berkoordinasi dengan personil dibawahnya serta melakukan pemantauan, mulai dari proses hingga hasil kerja timnya.
Aplikasi ini juga dilengkapi oleh fitur Last Location untuk melihat posisi terakhir personil di lapangan.
CEO Jari, Stephanus Lutfi, mengatakan pendanaan UMG Idealab akan digunakan untuk meningkatkan sales dan marketing Jarvis sekaligus memperkuat infrastruktur guna mendukung peluncuran produk baru.
"Kami ingin menjangkau lebih banyak perusahaan diluar sektor keuangan untuk meningkatkan produktivitas personil lapangan dengan teknologi yang telah kami kembangkan," ujar Stephanus Lutfi.
Jarvis adalah perusahaan ke-enam yang menjadi tujuan investasi UMG Idealab sepanjang tahun 2020 di Indonesia. Sebelumnya, perusahaan modal ventura (Corporate Venture Capital/CVC) ini telah berinvestasi di tiga startup yang bergerak di industri teknologi, satu startup UKM, dan dua lainnya di venture builders. []
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.