Pelanggan Gojek asal Indonesia, misalnya, tidak perlu lagi mengunduh aplikasi GoViet ketika berkunjung ke Vietnam
Cyberthreat.id - Perusahaan teknologi asal Indonesia, Gojek, resmi menggabungkan aplikasinya di empat negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Vietnam, Singapura, dan Thailand.
Dilansir dari Antara, Senin (17 Agustus 2020), penggabungan aplikasi itu sekaligus membuat tak ada lagi aplikasi GoViet di Vietnam atau GET di Thailand. Semua menjadi satu nama: Gojek.
Dari sisi pengguna, penggabungan ini membuat pengguna cukup memiliki satu aplikasi saja. Pelanggan Gojek asal Indonesia, misalnya, tidak perlu lagi mengunduh aplikasi GoViet ketika berkunjung ke Vietnam, atau aplikasi Get ketika berkunjung ke Thailand. Begitu pula sebaliknya.
"Berkibarnya nama Gojek di empat negara, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini, semakin menjadi validasi daya saing karya anak bangsa di kancah internasional," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo.
Ada pun Co-CEO Gojek yang lain, Kevin Aluwi mengatakan integrasi platform Gojek di empat negara ini sekaligus mewakili semangat dan dedikasi jutaan mitra yang membawa harum nama bangsa hingga kancah intrnasional.
Ditambahkan, pengintegrasikan aplikassi Gojek secara global juga akan dilakukan untuk aplikasi mitra pengemudi yang akan berganti ama menjadi GoPartner.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.