Saat ini Telegram masih mengembangkan untuk panggilan grup video.
Cyberthreat.id – Layanan olah pesan daring, Telegram, kini mengenalkan panggilan video (video call). Tujuh tahun berdiri, layanan yang dibuat oleh Pavel Durov baru mengenalkan fitur yang lebih dulu dimiliki pesaingnya, WhatsApp.
“Di tahun 2020 ini, kebutuhan akan komunikasi antarmuka menjadi sorotan penting. Versi pertama (alpha version) dari panggilan video sudah tersedia untuk Android dan iOS,” tulis Telegram di blog perusahaan, diakses Minggu (16 Agustus 2020).
“Anda dapat memulai panggilan video melalui bagian profil kontak, aktifkan dan nonaktifkan video kapan pun selama panggilan video berlangsung.”
Panggilan video mendukung fitur “Gambar dalam Gambar” sehingga pengguna dapat menggeser layar percakapan sambil tetap bertatapan dengan lawan bicara.
Telegram mengklaim bahwa semua panggilan video dilindungi dengan enkripsi end-to-end. “Panggilan Anda dipastikan 100 persen aman dengan enkripsi teruji yang juga digunakan pada Secret Chat dan panggilan suara,” ujar Telegram.
“Aplikasi Android dan iOS kami memiliki build yang dapat direproduksi, sehingga siapa pun dapat melakukan verifikasi enkripsi dan mengonfirmasi bahwa aplikasi mereka menggunakan sumber kode terbuka yang sama dengan kode yang diluncurkan pada setiap pembaruan,” Telegram menegaskan.
Untuk saat ini, panggilan video belum bisa dilakukan untuk grup. Telegram menyatakan, panggilan grup video akan dirilis pada pembaruan versi berikutnya.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.