Facebook Inc dan Snap Inc dikabarkan tengah berunding untuk membeli platform media sosial video pendek, Dubsmash.
Cyberthreat.id – Facebook Inc dan Snap Inc dikabarkan tengah berunding untuk membeli platform media sosial video pendek, Dubsmash, yang termasuk rival TikTok di Amerika Serikat
Informasi yang beredar pada Rabu (12 Agustus 2020) tersebut dibantah oleh Snap, pengembang platform Snapchat. Sementara, Facebook enggan berkomentar terkait spekulasi pasar.
“Kami ... tidak dalam pembicaraan aktif untuk mengakuisisi,” ujar Snap seperti dikutip dari Reuters, diakses Jumat (14 Agustus).
Dubsmash dikembangkan oleh Mobile Motion dan dirilis pertama kali pada 14 November 2014. Aplikasi yang dibuat di Jerman oleh Jonas Drüppel, Roland Grenke, dan Daniel Taschik ini diklaim telah tersedia di 14 bahasa.
Dubsmash pernah diterpa insiden siber terkait kebocoran data penggunanya pada 18 Februari 2019. Dikabarkan saat itu, sedikitnya 162 juta akun diretas dan basis datanya dijual di Dream Market.
Isu pembelian Dubsmash muncul beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan melarang TikTok, termasuk melarang perusahaan AS untuk bertransaksi dengan TikTok dan WeChat hingga September mendatang.
Saat ini Trump memberikan waktu Microsoft hingga 15 September untuk menyusun kesepakatan apakah jadi membeli TikTok atau tidak.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.