Aplikasi media sosial video pendek, TikTok, mengatakan, pada 6 Agustus lalu, perusahaan berencana mendirikan pusat data Eropa pertamanya di Irlandia.
Cyberthreat.id – Aplikasi media sosial video pendek, TikTok, mengatakan, pada 6 Agustus lalu, perusahaan berencana mendirikan pusat data Eropa pertamanya di Irlandia.
Perusahaan yang sedang menghadapi ancaman larangan Amerika Serikat itu dikabarkan akan berinvestasi sebesar US$ 499 juta di Irlandia, demikian tulis Reuters, diakses Minggu (9 Agustus 2020).
Irlandia adalah salah satu hub terbesar di Eropa untuk pusat data dan sudah menjadi tuan rumah operasi untuk perusahaan teknologi besar, seperti Amazon, Facebook, dan Alphabet Inc. Google.
Pusat data TikTok diklaim perusahaan bakal merekrut ratusan pekerjaan, juga meningkatkan kapabilitas global TikTok dan menandai komitmen jangka panjangnya ke Irlandia, ujar Kepala Petugas Keamanan Informasi TikTok Roland Cloutier.
Perusahaan teknologi asing tertarik berinvestasi di Irlandia lantaran tarif pajak perusahaan yang rendah.
"Keputusan TikTok untuk mendirikan pusat data Eropa pertamanya di Irlandia sangat disambut baik dan memposisikan Irlandia sebagai lokasi penting dalam operasi global perusahaan," kata Martin Shanahan, kepala badan negara Irlandia yang bertugas menarik investasi asing, dalam sebuah pernyataan.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.