Twitter sedang menyurvei pelanggan tentang jenis fitur apa diinginkan dalam layanan berbayar.
Cyberthreat.id – Twitter Inc secara resmi mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang mengkaji ide model berbayar. Perusahaan juga tengah menyurvei pengguna tentang fitur-fitur potensial yang mungkin ditambahkan sebagai bagian dari layanan berbayar.
Dalam surveinya, Twitter menanyakan kepada pelanggan tentang jenis fitur apa yang ingin didapat dari layanan berbayar, tulis The Verge, diakses Senin (3 Agustus 2020). (Baca: Wacana Twitter Berbayar, Warganet Berharap Tak Ada Lagi Akun Bodong dan Buzzer Politik)
Tangkapan layar tentang survei tersebut dibagikan oleh Andrew Roth, seorang jurnalis freelance dan pengelola flintbeat.com di akun Twitter-nya. Dalam survei itu, pengguna juga ditanya tentang iklan. Mereka memilih iklan yang bagaimana: apakah lebih banyak iklan atau justru sedikit. Berikut ini sejumlah daftar fitur yang ditawarkan ke pengguna berbayar: (Baca: Wacana Twitter Berbayar: Mampukah Redam Konten Hoaks di Medsos?)
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.