Sebelumnya, Twitter mengatakan, bahwa peretas bisa menge-tweet dari 45 akun terverifikasi (centang biru), seperti milik Elon Musk, Bill Gates, dan Barack Obama.
Cyberthreat.id – Twitter Inc, pengembang media sosial Twitter, mengatakan, peretas yang melanggar sistemnya pada Rabu (15 Juli 2020) kemungkinan telah membaca pesan langsung (direct message) dari 36 akun, termasuk salah satunya milik pejabat terpilih di Belanda.
Meski Twitter tak terbuka tentang identitas pejabat terpilih Belanda itu, indikasi kuat tampaknya dialami oleh Geert Wilders, tulis TechCrunch, diakses Kamis (23 Juli 2020). Wilders adalah politikus sayap kanan Belanda juga Pendiri dan Pemimpin Partai untuk Kebebasan (Partij voor de Vrijheid, PVV).
Pada serangan Rabu pekan lalu, akun Twitter Geert Wilders (@geertwilderspvv) juga menjadi korban pembajakan massal akun Twitter.
Berbeda dengan akun-akun lain yang meminta uang sumbangan dalam bentuk mata uang kripto (Bitcoin), akun Wilders hanya diganti gambar profilnya dengan karikatur pria kulit hitam. Akun tersebut malah me-retweet teori-teori konspirasi.
Dalam unggahan terbaru akun @TwitterSupport dan blog perusahaan, Rabu (22 Juli), seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23 Juli), Twitter mengatakan, sejauh ini belum memiliki indikasi, bahwa peretas mengakses DM dari akun pejabat terpilih lain (selain Wilders).
Sebelumnya, Twitter mengatakan, bahwa peretas bisa menge-tweet dari 45 akun terverifikasi (centang biru), seperti milik Elon Musk, Bill Gates, dan Barack Obama. Namun, Twitter tidak menjawab ketika ditanya apakah dari 36 akun tersebut termasuk akun yang terverifikasi.
Berita Terkait:
Secara umum, seseorang yang mampu menge-tweet dari sebuah akun Twitter, tentunya juga akan dapat membaca pesan yang sebelumnya dikirim atau diterima yang belum dihapus.
Namun, Twitter mengatakan, peretas juga berhasil mengunduh arsip "Your Twitter Data" dari delapan akun Twitter, tapi bukan dari akun-akun yang terverifikasi.
"Your Twitter Data" ialah fitur untuk memudahkan pengguna mendapatkan informasinya, meliputi informasi akun, riwayat akun, aplikasi dan perangkat, aktivitas akun, minat dan data iklan.
Informasi tambahan lain, seperti kontak yang diimpor dari kontak pengguna, seluruh riwayat Tweet, aplikasi yang telah diberikan akses ke akun Twitter, dan akun Twitter yang telah diblokir juga tercantum dalam Your Twitter Data.
Untuk akun-akun yang bisa diakses, Twitter mengatakan, peretas juga akan dapat melihat nomor telepon dan alamat email, tetapi bukan kata sandi.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.