Google memulai uji coba jasa cetak ini pada Februari lalu, terutama di Amerika Serikat.
Cyberthreat.id – Masih ingat dengan layanan cetak foto yang ditawarkan Google Photos?
Aplikasi berbagi dan penyimpanan foto buatan Google tersebut kini menyetop uji coba jasa cetak foto tersebut.
Google memulai uji coba jasa cetak ini pada Februari lalu, terutama di Amerika Serikat. Orang-orang bisa berlangganan dengan membayar US$ 7,99 atau setara Rp 109 ribu per bulan.
Sebagai imbal baliknya, Google akan mencetak 10 foto yang tersimpan di Google Photos pengguna dalam ukuran 4 x 6 inci, lalu mengirimkan hasilnya ke si pemilik foto.
“Layanan ini diluncurkan sebagai uji coba dan menurut pesan yang dikirim kepada pengguna pekan ini, uji coba telah berakhir dan tidak lagi tersedia setelah 30 Juni,” demikian laporan Droid-Life.com, diakses Minggu (21 Juni 2020).
Berita Terkait:
Berikut pesan resmi yang dikirimkan Google kepada pelanggan:
“Terima kasih atas respons balik Anda yang sangat berharga beberapa bulan terakhir ini. Anda telah memberi kami banyak informasi bermanfaat tentang bagaimana kami dapat mengembangkan fitur ini, yang kami harap dapat tersedia secara lebih luas. Tolong, bukalah mata Anda untuk pembaruan di masa mendatang.”
“Meskipun kami akan mengakhiri program uji coba, kami berharap Anda telah mengalami kebahagiaan dari cetakan yang Anda terima di selama ini.”
“Kami akan memberi tahu Anda kapan atau jika layanan ini kembali. Sulit membayangkan siapa pun tetap berlangganan sesuatu seperti ini di tengah pandemi di mana jutaan orang menganggur, tapi ya, siapa tahu.”[]
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.