Downdetector menyebutkan bahwa WhatsApp telah memperbaiki semua masalahnya sekarang.
Cyberthreat.id - Aplikasi perpesanan WhatsApp dilaporkan mengalami gangguan. Pada Jumat, (19 Juni 2020), sejumlah pengguna mengeluhkan hilangnya fitur last seen atau terakhir online, masalah koneksi serta pengaturan privasi mereka.
Pantauan Cyberthreat.id dari Downdetector - platform yang menyediakan status dan informasi gangguan secara real-time, menyebutkan bahwa mayoritas keluhan yang dilaporkan adalah hilangnya fitur last seen dengan 74 persen pengguna melaporkan.
Sementara, 22 persen lainnya mengalami masalah koneksi. Gangguan ini berdampak pada sejumlah pengguna di berbagai belahan dunia, terutama di Eropa, Inggris, India dan Indonesia.
Downdetector menandai negara-negara yang mengalami masalah pada WhatsApp dengan tanda kuning kecoklatan
Gangguan ini menghebohkan dunia maya. Di Twitter, tagar #WhatsApp menjadi trending topic. Saat berita ini dituliskan, tercatat lebih dari 189 ribu cuitan dengan menggunakan tagar tersebut.
"Pengaturan privasi "terakhir terlihat" berubah menjadi "tidak ada" secara otomatis dan sekarang saya tidak dapat mengubahnya. Apa yang terjadi #WhatsApp," keluh akun dengan username @TheRealAbhijeet.
Tak berlangsung lama, Downdetector menyebutkan bahwa WhatsApp telah memperbaiki semua masalahnya sekarang. Pengguna dapat kembali menggunakan fitur-fitur yang sempat mengalami gangguan.
Namun demikian, belum ada pernyataan atau penjelasan secara resmi dari perusahaan yang dinaungi Facebook Inc itu.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.