Sebelum di-takedown, akun palsu tersebut sempat aktif meminta sumbangan dan melakukan kontak dengan orang yang ingin berdonasi
Cyberthreat.id - Keuskupan Agung San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), langsung bersuara ketika mengetahui kemunculan akun palsu yang mengatasnamakan keuskupan lalu meminta donasi.
Akun tersebut telah di-takedown namun sempat aktif selama beberapa hari dan diduga berhasil menjaring beberapa donatur. Bertindak menggunakan nama Uskup Agung Gustavo Garcia-Siller, akun palsu itu aktif meminta sumbangan.
"Saya tidak meminta uang dan tidak pernah punya akun seperti itu," kata Garcia-Siller dilansir media lokal KSAT, Jumat (5 Juni 2020).
"Ini adalah penipuan dan tidak boleh ditoleransi," ujarnya.
Uskup Agung Gustavo Garcia-Siller
Suara dari Garcia-Siller merupakan "kata-kata keras dan tegas" dari uskup agung yang menyatakan scammer telah menyalahgunakan teknologi untuk mengambil untung dari pandemi Covid-19.
"Banyak orang menderita akibat penipuan semacam ini. Ini tidak benar dan melanggar hukum," ujarnya.
Seorang juru bicara Keuskupan Agung San Antonio mengatakan sejauh ini belum ada korban yang mengadu, tetapi siapa pun yang mendapati akun-akun palsu itu masih aktif atau memiliki akun lain yang terkait, didesak untuk segera menghubungi kepolisian San Antonio.
Sebuah pernyataan resmi dari Keuskupan Agung San Antonio meminta masyarakat untuk "berhati-hati ketika melihat jenis-jenis komunikasi di media sosial".
"Kami sangat merekomendasikan pengguna untuk melakukan verifikasi dan membandingkan dengan akun lain," tulis pernyataan tersebut.
"Keuskupan tidak pernah mengumpulkan donasi melalui cara ini (melalui akun Instagram). Dan ini jelas sekali memanfaatkan pandemi Covid-19."
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.