Perangkat tersebut akan diutamakan sebagai alat untuk bermain game, hiburan, dan cara berinteraksi baru dengan lingkungannya.
Cyberthreat.id – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc, membeli perusahaan realitas virtual (VR), NextVR, yang memiliki spesialisasi merekam siaran langsung konser atau pertandingan olahraga dalam bentuk VR.
Akuisisi tersebut telah dilakukan pada April lalu dan kabar ini pertama kali dikonfirmasi oleh 9to5Mac, seperti dikutip The Verge, diakses Minggu (17 Mei 2020).
Dikabarkan NextVR dibeli senilai US$100 juta (Rp 1,4 milliar), tetapi Apple belum mau mengungkapkan hal itu, sama seperti biasanya ketika mereka mengakuisisi perusahaan.
“Apple membeli perusahaan teknologi yang lebih kecil dari waktu ke waktu, dan kami biasanya tidak membahas tujuan atau rencana kami," kata Apple kepada Bloomberg.
Namun, analis pasar langsung menyoroti bahwa akuisisi tersebut menjadi sebuah sinyal dari ambisi Apple dalam investasi teknologi realitas virtual dan augmented reality yang selama ini didengungkan.
Ming-Chi Kuo, analis TF International Securities yang selalu akurat tentang produk Apple di masa lalu, memperkirakan, Apple akan meluncurkan kacamata pintar atau headset AR—mirip kacamata pintar Oculus Quest—pada 2022.
Kacamata semacam itu diyakini sebagai langkah awal menuju sepasang kacamata pintar yang lebih tipis dan ramping yang dapat menggantikan iPhone satu dekade mendatang, seperti dikutip dari Business Insider.
Perangkat tersebut akan diutamakan sebagai alat untuk bermain game, hiburan, dan cara berinteraksi baru dengan lingkungannya.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.