Penelusuran Cyberthreat.id, di Facebook memang ada yang mengatasnamakan "Erick Thohir for President 2024." Namun, itu bukan akun, melainkan nama grup Facebook.
Cyberthreat.id - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklarifikasi akun sosial media yang mengatasnamakan dirinya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Cyberthreat.id pada Sabtu (11 April 2020), Erick mengatakan,"Tidak pernah membuat akun sosial media baik di FB, Instagram ataupun Twitter yang bernama seperti Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President."
Erick menegaskan, dirinya dan timnya sama sekali tidak pernah akun sosial media dengan nama seperti itu.
"Bahkan postingan tersebut mengganggu kami," katanya.
Erick mengatakan, saat inii dirinya hanya ingin bekerja dengan baik, mengemban tugas yang diberikan kepadanya oleh Presiden Joko Widodo.
Penelusuran Cyberthreat.id, di Facebook memang ada yang mengatasnamakan "Erick Thohir for President 2024." Namun, itu bukan akun, melainkan nama grup Facebook.
Setidaknya ada dua grup Facebook dengan nama itu. Yang satu berisi 25 ribu anggota, satunya lagi diisi oleh 5.900 anggota. Seperti diketahui, di grup Facebook siapa pun yang bergabung dalam grup tersebut dalam membuat postingan, tidak hanya oleh admin grup. Hanya saja, sebagian grup membuat mekanisme persetujuan dari admin sebelum postingannya muncul di grup tersebut. Sebagian lainnya membiarkannya lolos begitu saja dan dimoderasi postingannya.
Di Twitter, akun resmi Erick Thohir yang bercentang biru tanda telah diverifikasi kepemilikannya adalah akun @erickthohir. Nama yang sama juga digunakan untuk akun Instagram yang juga telah mendapat centang biru.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.