Aplikasi tersebut mirip dengan TraceTogether yang dipakai oleh pemerintah Singapura, tapi memiliki sedikit perbedaan.
Berlin, Cyberthreat.id – Meniru sejumlah negara di Asia yang menerapkan teknologi pelacakan orang-orang yang berkontak dengan pasien Covid-19, Eropa juga dalam waktu dekat merilis aplikasi serupa.
Aplikasi tersebut mirip dengan TraceTogether yang dipakai oleh pemerintah Singapura, tapi memiliki perbedaan, yaitu dengan menggunakan kode negara, aplikasi dapat bekerja lintas negara, kata Thomas Wiegand, Kepala Badan Riset Jerman, Fraunhofer Heinrich Hertz Institute (HHI), seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1 April 2020).
Aplikasi mencatat kapan ponsel pintar pengguna berada dalam jarak dekat dengan orang positif Covid-19, sehingga orang lain yang berisiko terinfeksi dapat dengan cepat teridentifikasi.
Ide pembuatan aplikasi itu bagian dari Pan-European Privacy Preserving Proximity Tracing (PEPP-PT), mengikuti keberhasilan penggunaan smartphone di beberapa negara Asia untuk melacak penyebaran virus dan menyarankan perintah karantina.
PEPP-PT, yang mengumpulkan 130 peneliti dari delapan negara, bertujuan untuk meluncurkan platformnya pada 7 April 2020, kata Hans-Christian Boos, pendiri startup teknologi Jerman Arago dan anggota dewan penasihat digital Kanselir Angela Merkel.
Angela Merkel, dalam isolasi positif Covid-19, mengatakanm dirinya akan merekomendasikan aplikasi semacam itu selama itu efektif dan sukarela. "Saya tentu saja juga akan siap menggunakannya sendiri untuk membantu orang lain," kata dia.
Platform menggunakan teknologi Bluetooth berenergi rendah yang dianonimkan sehingga tak melanggar Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa.
Aplikasi hanya akan mencatat koneksi yang dibuat antara smartphone pada perangkat, bukan server pusat, selama dua pekan serta menggunakan enkripsi yang kuat. Hanya otoritas kesehatan setempat, yang dianggap sebagai “orang tepercaya”, yang dapat mengunduh data sehingga mereka dapat memberi tahu orang yang berisiko terinfeksi dan menyuruh mereka untuk pergi ke tempat isolasi.
Secara terpisah, pekan depan sekelompok startup Berlin juga berencana meluncurkan aplikasi pelacakan kontak orang terinfeksi Covid-19 yang disebut Healthy Together (https://gesund-zusammen.de).[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.