Untuk pertama kalinya Amerika kini berada di posisi teratas dengan 85.411 ribu orang terkonfirmasi positif Covid-19, bertambah 17.200 kasus dari sehari sebelumn
Cyberthreat.id - Situs web worldometers.info yang mencatat statistik perkembangan virus corona secara global menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat kini melampaui China.
Diakses pada Jumat pagi (27 Maret 2020), untuk pertama kalinya sejak wabah ini terjadi akhir Desember 2020, Amerika kini berada di posisi teratas dengan 85.411 ribu orang terkonfirmasi positif Covid-19, bertambah 17.200 kasus dari sehari sebelumnya. Dari jumlah itu, 1.295 orang meninggal dunia dan 1.868 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara China yang sejak dua bulan lalu tercatat sebagai negara yang terbanyak kasus Covid-19, kini berada di bawah Amerika Serikat dengan 81.340 kasus positif. Sebanyak 74.588 telah dinyatakan sembuh, dan 3.292 orang meninggal.
Italia menjadi negara terparah ketiga dari sisi jumlah orang yang positif corona yaitu 80.589 orang. Namun, Italia juga tercatat sebagai negara yang terbanyak kasus kematiannya: 8.215 orang.
Hingga hari ini, jumlah orang yang terpapar virus corona di seluruh dunia sudah mencapai 531.864 orang, 24.073 orang meninggal dan 123.942 dinyatakan sembuh.
Dashboard online yang dikelola oleh Center for System Science and Engineering (CSSE) Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat juga mencatatkan angka yang tak jauh berbeda. Di sana disebutkan, 85.653 warga Amerika positif Covid-19. Perbedaan ini diperkirakan terjadi karena perbedaan waktu update data.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.