Takeaway menawarkan layanan pengiriman makanan di lebih dari 15.000 restoran sehingga dampak serangan DDoS sangat signifikan dan merusak
Cyberthreat.id - Layanan pengiriman makanan Takeaway yang berbasis di Jerman mengalami insiden serangan cyber. Pemerintah Jerman baru-baru ini telah mengambil langkah preventif untuk membatasi penyebaran pandemi Coronavirus (Covid-19).
Salah satu dampak langkah preventif terhadap kehidupan sosial misalnya aturan tempat makan yang memiliki banyak perubahan, seperti makan di tempat hingga aturan social distancing guna melawan penyebaran Covid-19.
Layanan pengiriman makanan seperti Takeaway.com atau Lieferando.de yang banyak digunakan oleh orang Jerman mengalami dampak tersebut. Kemudian terjadilah insiden serangan DDoS dimana penyerang menuntut pembayaran tebusan senilai 2 bitcoin (sekitar 175 juta rupiah).
CEO Takeaway, Jitse Groen, dalam postingannya di Twitter pada Kamis (19 Maret 2020) melampirkan tangkapan layar yang menunjukkan permintaan penyerang. Para penjahat itu mengancam akan menyerang situs perusahaan lain.
“Serangan DDoS di situs pengiriman makanan @takeaway terjadi di tengah krisis kesehatan masyarakat. Saya berharap kamu (pelaku) bisa tidur nyenyak di malam hari," tulis Jitse dilansir Bleeping Computer, Jumat (20 Maret 2020).
Beberapa saat setelah cuitan Jitse, sejumlah cabang perusahaan asal Jerman itu mengumumkan sistemnya telah diserang lalu masuk dalam mode pemeliharaan "untuk memastikan keamanan semua data". Salah satu akibatnya menyebabkan keterlambatan dalam pemrosesan pesanan.
Beberapa pelanggan mengeluh karena Takeaway masih saja menerima pesanan baru sementara sistemnya lumpuh akibat serangan tersebut. Dan pesanan pelanggan tidak sedang diproses.
Dalam tweet berikutnya, situs web Takeaway menginformasikan akan mengembalikan pesanan yang telah dibayar online dan tidak terkirim.
"Ini tidak akan terjadi secara otomatis dan pelanggan harus menghubungi Takeaway melalui e-mail".
Takeaway.com menawarkan pengiriman makanan di lebih dari 15.000 restoran di Jerman dan sejumlah negara Eropa sehingga dampak serangan DDoS sangat signifikan; tidak hanya untuk pelanggan, tetapi juga untuk pemilik restoran.
Dalam sebuah pemberitahuan ke BleepingComputer, Takeaway menyebutkan serangan itu telah berhenti dan perusahaan sekarang berurusan dengan efeknya. Website perusahaan maupun infrastruktur lainnya sudah kembali berfungsi dan beroperasi.[]
Redaktur: Arif Rahman
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.