Sebelumnya, pada subdomain layanan.kominfo.go.id muncul gambar perempuan seksi. Kementerian Kominfo menyatakan, itu hanya foto profil pengguna.
Jakarta, Cyberthreat.id – Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Ferdinandus Setu, mengatakan, bahwa situs web Kominfo tidak disusupi oleh peretas (hacker).
Pernyataan tersebut menanggapi berita Cyberthreat.id berjudul Wah, Muncul Cewek Seksi, Situs Kominfo Dibobol? yang terbit pada Kamis (27 Februari 2020).
Dalam berita tersebut, terdapat tautan (https://layanan.kominfo.go.id/images/profiles/1568131216_png) yang akan mengarahkan ke laman yang menampilkan sebuah foto perempuan seksi. Hanya, sekarang tautan tersebut oleh Kementerian Kominfo telah diblokir.Informasi awal tersebut didapat Cyberthreat.id dari laman defacer.id, situs web yang menampung laporan sejumlah serangan deface (perubahan wajah pada situs web). Dalam situs web tersebut, muncul data teknis yang antara lain menyebutkan peretas terdeteksi sebagai “UnknownWoEml” dan terjadi pukul 04.30.17 WIB.
Sebagai catatan, situs Defacer.id merekam aktivitas peretasan menggunakan robot yang mendeteksi secara otomatis.
"This is a CACHE (mirror) page of the site when it was saved by our robot on 2020-02-27 04:30:17," tulis Defacer.id di tautan ini.
Berikut pernyataan lengkap dari Kementerian Kominfo:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.