CEO Google Sundar Pichai mengatakan, bahwa Google akan berinvestasi lebih dari US$ 10 miliar untuk pusat data (data center) dan kantor di seluruh AS.
Cyberthreat.id – CEO Google Sundar Pichai mengatakan, bahwa Google akan berinvestasi lebih dari US$ 10 miliar untuk pusat data (data center) dan kantor di seluruh Amerika Serikat pada tahun ini.
Google saat ini, kata Pichai, seperti dikutip dari blog Google, Rabu (26 Februari 2020), telah hadir di 26 negara bagian. Investasi baru yang mereka jalankan antara lain di Colorado, Georgia, Massachusetts, Nebraska, New York, Oklahoma, Ohio, Pennsylvania, Texas, Washington, dan California.
Tahun lalu, Google telah berinvestasi sebesar US$ 600 juta untuk pusat data di Pryor, sebuah kota di Mayes County, Oklahoma. Pryor merupakan ekspansi pusat data keempat Google sejak 2007.
“Investasi ini akan menciptakan ribuan pekerjaan—termasuk di dalam Google, pekerjaan konstruksi di pusat data dan fasilitas energi terbarukan, serta peluang dalam bisnis lokal di kota-kota dan komunitas sekitar,” ujar Pichai.
Tahun lalu, perusahaan mengatakan akan menghabiskan lebih dari US$ 13 miliar untuk pusat data dan kantor di Amerika Serikat pada 2019. Total biaya dan pengeluaran raksasa teknologi itu melonjak sekitar 19 persen menjadi US$ 36,81 miliar untuk kuartal keempat yang baru-baru ini dilaporkan berakhir pada 31 Desember 2019.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.