Sebanyak 61 persen responden berinvestasi dalam keamanan siber pada 2019 lebih banyak daripada teknologi digital lainnya.
Cyberthreat.id – Banyak perusahaan hulu minyak dan gas berinvestasi dalam keamanan siber (cybersecurity) sepanjang 2029.
Fokus investasi cybersecurity itu sebagai upaya meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan ancaman siber, menurut survei perusahaan jasa profesional, Accenture.
Survei yang dilakukan pada musim semi 2019 melibatkan 255 responden di 47 negara. Responden termasuk eksekutif, manajer, profesional TI, dan insinyur dari perusahaan minyak nasional dan internasional, perusahaan minyak independen, dan penyedia layanan ladang minyak.
Hasilnya, yang diterbitkan oleh Accenture pekan lalu, menunjukkan:
"Ketika operasi perusahaan minyak berada di bawah ancaman yang semakin meningkat, ketahanan dunia maya menjadi lebih penting bagi para pemangku kepentingan, konsumen dan pemerintah," kata Rich Holsman, Direktur Pelaksana Accenture, seperti dikutip dari SecurityWeek, 14 Februari lalu.
Menurut Rich, mengelola serangan bukan hanya masalah melindungi reputasi, harga saham, dan operasi, melainkan bagian dari tanggung jawab yang lebih besar untuk layanan dan keamanan nasional.
“Bisnis hulu harus terus berinvestasi secara serius dan substansial dalam langkah-langkah keamanan siber, karena mereka sering meremehkan serangan semacam itu,” kata dia.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.