Alibaba berkomitmen untuk mengembangkan tim lokal dan menggandeng mitra lokal, membangun ekosistem, serta pelatihan bagi UKM dan perusahaan.
Jakarta, Cyberthreat.id – Head of Alibaba Cloud Indonesia, Leon Chen, mengatakan telah bekerja sama dengan sejumlah mitra untuk turut membantu membangun ibu kota baru Indonesia di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 2024.
“Kami menyambut sangat baik kabar ibu kota baru. Tidak hanya dengan pemerintah, kami sudah berhubungan dengan banyak pihak lain, untuk menyambut ibu kota baru 2024,” ujar Leon.
Mengenai investasi, Leon mengatakan, sebagai perusahaan penyedia teknologi, Alibaba Cloud fokus untuk terus berbagi pengetahuan dalam mendukung apa pun rencana pemerintah ke depan.
Leon mengatakan, Alibaba berkomitmen untuk mengembangkan tim lokal dan menggandeng mitra lokal, membangun ekosistem, serta pelatihan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perusahaan.
Pada 2020, Alibaba akan berinvestasi dalam membangun bakat-bakat digital di Indonesia, kata dia.
Alibaba Cloud baru saja mengumumkan inisiatif bernama "Digital Talent Empowerment Program" menggandeng universitas, lembaga pelatihan dan inkubator untuk mendorong pengembangan kapasitas di bidang digital bagi para talenta di Indonesia.
Alibaba Cloud bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara dan Universitas Prasetiya Mulya untuk menghadirkan pelatihan cloud dan intelegensi digital (kecerdasan buatan) bagi mahasiswa dan pengajar.
Selanjutnya, kemitraan dengan lembaga pelatihan global, Trainocate dan PT Inovasi Informatika (i3) akan menawarkan pelatihan IT tingkat lanjut bagi pengembang di Indonesia.
Program tersebut juga bekerja sama dengan BLOCK71 Jakarta, inkubator yang mendukung wirausaha di Indonesia, untuk meningkatkan keterampilan digital di kalangan startup.
"Program ini tentunya tidak akan berlangsung sekali saja karena Alibaba Cloud [... ] ingin bertumbuh bersama di Indonesia," kata Leon seperti dikutip dari Antaranews.com. []
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.