Peningkatan trafik dipicu bertambahnya jumlah pelanggan Smartfren yang melakukan kegiatan komunikasi pada moment tersebut.
Jakarta, Cyberthreat.id- Menjelang moment Tahun Baru 2020, perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi berbasis teknologi 4G di Indonesia, PT Smartfren Telecom Tbk, memprediksi trafik layanan data akan meningkat sekitar 15-20% dibanding periode normal. Hal itu, dipicu bertambahnya jumlah pelanggan Smartfren yang melakukan kegiatan komunikasi pada moment tersebut.
“Untuk tahun ini kami prediksi akan terjadi peningkatan trafik antara 15-20% seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan kami. Untuk itu kami lakukan serangkaian persiapan agar komunikasi pelanggan selalu lancar ketika momen pergantian tahun dan setelahnya,” kata Munir SP, VP Technology Relations & Special Project Smartfren melalui siaran pers, Senin, (30 Desember 2019).
Menurut Munir, peningkatan kapasitas serta optimasi jaringan Smartfren telah dilakukan sejak 18 Desember 2019 lalu, di beberapa lokasi yang menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun dan diprediksi akan mengalami peningkatan trafik, antara lain, kawasan Monas, Kawasan Ancol, Lapangan Merdeka di Medan Sumatera Utara, Tugu Paal Putih Jogjakarta, sepanjang jl. Malioboro Jogjakarta, Simpang Lima Semarang, Alun alun Kota Malang, dan juga Pantai Losari di Makassar.
Selain melakukan optimasi jaringan, Smartfren juga melakukan langkah intensive network monitoring selama 24 jam penuh dan juga menyiagakan mobile BTS dan Task Force Team, yang akan langsung diturunkan jika terjadi kendala.
“Semua langkah ini diambil Smartfren, demi menunjukkan tindakan nyata dari komitmennya untuk terus memberikan kelancaran serta kemudahan komunikasi bagi masyarakat,” ungkap Munir.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.