Pelaku mengunggah siaran langsung itu dengan nama akun BigBrother's Gaze. Namun, video itu kini sudah tersedia lagi di YouTube. Kasus ini sedang diusut polisi.
Bangkok, Cyberthreat.id – Kamera pengawasan di sebuah penjara di Thailand bagian selatan diambil alih oleh peretas (hacker). Setelah berhasil meretas sistem jaringan kamera tersebut, ia menyiarkan langsung aktivitas para tahanan melalui YouTube selama beberapa jam pada Selasa (24 Desember 2019).
Kepolisian Thailand tengah menyelidiki kasus tersebut. Di YouTube, pelaku mengunggah siaran itu dengan nama akun BigBrother's Gaze. Namun, video itu kini sudah tersedia lagi di YouTube, demikian seperti diberitakan Associated Press, Rabu (25 Desember 2019).
Departemen Pemasyarakatan mengkonfirmasi bahwa sistem kamera keamanan di Penjara Lang Suan di Provinsi Chumphon diretas oleh orang tak dikenal dari luar Thailand.
Kamera-kamera pengintai tersebut, bersama dengan gawai lain, terhubung secara daring dengan sejumlah barang-barang internet (internet of things/IoT). Keamanan untuk barang-barang tersebut sering diabaikan oleh penggunanya, yang memungkinkan diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Pejabat itu, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena dia tidak berwenang untuk mengeluarkan informasi seperti itu, mengatakan departemen mengetahui kejadian itu dari seorang reporter media lokal yang secara kebetulan menemukan siaran itu.
Direktur Jenderal Departemen Koreksi Polisi Kolonel Narat Sawettanan memerintahkan penjara untuk mematikan sistem kamera pengintai dan menyelidiki insiden tersebut. Dia juga memerintahkan komandan penjara untuk mengajukan proses hukum kepada polisi.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.