Di kalangan peretas, APT32 disinyalir memiliki hubungan dengan pemerintah Vietnam, tapi tudingan ini sejauh ini belum terbukti secara konkret.
Cyberthreat.id – Pabrik mobil besar BMW dan Hyundai menjadi korban serangan siber pada musim semi lalu (antara Maret hingga Mei 2019). Serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok peretas yang didukung negara, APT32 juga dikenal dengan Ocean Lotus a.k.a SeaLotus a.k.a APT-C-00.
Laporan pertama soal serangan itu ditulis dua media Jerman: Bayerischer Rundfunk danTaggesschau.
APT32 dikenal memang menyerang industri otomotif, tulis ZDNet. Di kalangan peretas, APT32 disinyalir memiliki hubungan dengan pemerintah Vietnam, tapi tudingan ini sejauh ini belum terbukti secara konkret.
Perusahaan keamanan siber (cybersecurity) asal California, Amerika Serikat, FireEye, di situs webnya yang diakses Minggu (8 Desember 2019), mengatakan telah mengamati pergerakan APT32 sejak 2014. Pada 2017, FireEye menyatakan, sejumlah kliennya di Vietnam mengalami penargetan aktif oleh APT32.
Geng tersebut menargetkan perusahaan asing seperti sektor manufaktur, produk konsumen, dan perhotelan di Vietnam. Selain itu, ada indikasi bahwa APT32 menargetkan keamanan jaringan periferal dan perusahaan infrastruktur teknologi.
Berikut ini jejak serangan APT32 yang diteliti oleh FirEye:
Serangan berbau politik
Selain memfokuskan penargetan sektor swasta yang memiliki hubungan dengan Vietnam, APT32 juga menargetkan pemerintah asing, bahkan aktivis dan jurnalis Vietnam setidaknya sejak 2013, tulis FireEye.
Berikut ini aktivitas serangan APT32 sejak 2014:
Target serangan yang berkaitan dengan politik, sebagai berikut:
FireEye mencatata, dalam kampanye terbaru, APT32 telah memanfaatkan file ActiveMime yang menggunakan metode rekayasa sosial untuk menarik korban agar mengaktifkan makro.
Setelah diklik target, file yang mengunduh banyak muatan berbahaya dari server jarak jauh. Para aktor APT32 merancang dokumen multibahasa yang dirancang khusus untuk para korban. Meskipun file memiliki ekstensi file ".doc", umpan phishing yang dipulihkan adalah arsip halaman web ActiveMime ".mht" yang berisi teks dan gambar.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.