Kominfo fokus membangun infrastrukrur demi mendukung perkembangan ekonomi digital, baik dari sisi konektifitas,logistik, dan ekosistem payment system.
Jakarta,Cyberthreat.id- Potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dinilai sangat besar. Masih banyak sektor yang belum digarap maksimal.
Jika sektor-sektor unggulan digarap dengan menggunakan teknologi digital yang sedang berkembang saat ini, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi macan di bidang ekonomi digital di kawasan ASEAN.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen APTIKA Kemkominfo) Semuel A Pangerapan mengatakan, untuk merealisaikan pertumbuhan di bidang ekonomi digital, Kominfo tidak hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator, bahkan akselerator.
“Indonesia akan menjadi energi of Asia. Kita ingin jadi macan Asia Tenggara di bidang digital economy. Oleh karena itu, kita harus membuat terobosan-terobosan yang bisa memudahkan kita untuk berkembang di bidang ekonomi digital,” kata Semmy di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, (8 Oktober 2019).
Semmy menuturkan, saat ini Kominfo fokus membangun infrastrukrur demi mendukung perkembangan ekonomi digital, baik dari sisi konektifitas,logistik, serta ekosistem payment system.
“Makanya pemerintah fokus pada tiga hal di atas (konektifitas,logistik,dan payment system), Dalam payment sistem baru 40% masyarakat Indonesia itu dilayani oleh perbankan. Bagaimana ini bisa terus berkembang, kita harus membentuk ekosistemnya. Kita juga akan bagun satelit, karena konektifitas itu tidak cukup hanya dengan kabel. Rencananya satelit, 2022 diluncurkan. Jadi di seluruh Indonesia bisa terkoneksi dengan internet,” ujar Semmy.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.