Dalam pesan terakhirnya, Habibie menekankan Indonesia harus menciptakan ahli sains dan teknologi agar Indonesia bisa menjadi lebih mandiri dalam hal industri.
Jakarta, Cyberthreat.id – Sebelum wafat, Bacharuddin Jusuf Habibie sempat menulis sebuah surat yang ditulis antara November 2018 hingga Februari 2019.
Surat sepanjang tiga halaman tersebut berisi pesan Habibie terkait dengan sumber daya manusia, industri, teknologi dan sains. Surat tersebut diberikan kepada POKJA ISTT (Industri Strategis dan Teknologi Tinggi) KEIN. Rencana, surat itu akan dibukukan dan diberikan kepada Presiden Joko Widodo.
Ketua Pokja ISTT KEIN, Andri B Sudibyo, mengatakan, buku tersebut merupakan inisiatif dari BJ Habibie setelah pertemuannya dengan Jokowi. Buku tersebut akan menjadi kenangan terakhir dari BJ Habibie yang ditulis bersama ratusan ahli mulai bidang teknologi, kesehatan, pendidikan, maritim, pertahanan, dan lain-lain.
“Kami merangkum semuanya, dan intinya, ini bukan hanya masukan kepada presiden saja, tapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Andri kepada Cyberthreat.id, Kamis (12 September 2019).
Andri mengatakan, buku tersebut tidak akan dijual di pasar, tapi lebih dulu menjadi panduan bagi pemerintah. Dalam buku tersebut juga akan dilampirkan tulisan tangan BJ Habibie.
Andri mengungkapkan, dalam pesan terakhirnya, Habibie menekankan Indonesia harus menciptakan ahli sains dan teknologi agar Indonesia bisa menjadi lebih mandiri dalam hal industri.
Di mata Andri, Habibie adalah sosok ilmuwan yang rendah hati, baik dan sangat mencintai negaranya. Semua ia lakukan semata-mata demi kemajuan Indonesia.
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.