Mengapa aplikasi Kaspersky Lab’s Safe Kids ditolak oleh sistem operasi Apple. Kaspersky menuding Apple menyalahgunakan posisi pasarnya yang dominan.
Moskow, Cyberthreat.id – Apple sedang diselidiki di Rusia menyusul keluhan dari perusahaan cybersecurity Kaspersky Lab. Kaspersky menuding Apple menyalahgunakan posisi pasarnya yang dominan.
Demikian disampaikan pengawas anti-monopoli Rusia (Federal Antimonopoly Service/FAS), Kamis (8 Agustus 2019) seperti dikutip dari Reuters.
FAS mengatakan sedang menyelidiki mengapa versi baru dari aplikasi Kaspersky Lab’s Safe Kids ditolak oleh sistem operasi Apple. Hal in mengakibatkan hilangnya fungsi yang signifikan untuk aplikasi kontrol orangtua.
Apple memang telah merilis aplikasi kontrol orangtua buatan sendiri yang bernama Screen Time. Aplikasi ini memiliki fungsi serupa dengan program Kaspersky. Aplikasi itu memungkinkan orangtua mengontrol penggunaan ponsel dan tablet anak-anak.
Ditanya tentang investigasi Rusia tersebut, Apple menjawab dengan merujuk pada pernyataan 28 April lalu. Produsen iPhone tersebut menyatakan menghapus beberapa aplikasi kontrol orangtua dari App Store karena mereka "membahayakan privasi dan keamanan pengguna."
Menurut Apple, beberapa aplikasi tersebut menggunakan teknologi "sangat invasif" yang disebut Mobile Device Management (MDM). Operasional aplikasi yang berfokus pada konsumen itu pada kenyataannya melanggar kebijakan App Store.
Sementara, Kaspersky mengatakan pedoman App Store mengizinkan penggunaan MDM terbatas, tetapi tidak jelas bagaimana cara mendapatkan izin Apple untuk melakukannya.
Kaspersky juga mengatakan persyaratan yang diatur Apple tersebut justru mengurangi daya saing pengembang pihak ketiga.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.