Pemerintah Amerika Serikat sedang membuka kesempatan kerja untuk bergabung menjadi bagian tim pengamanan siber.
Cyberthreat.id – Ini kabar baik untuk kalian para peretas (hacker).
Pasalnya, Pemerintah Amerika Serikat sedang membuka kesempatan kerja untuk bergabung menjadi bagian tim pengamanan siber.
Namun, upaya Badan Keamanan Nasional (NSA), Biro Investigasi Federal (FBI), Kementerian Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security), dan lembaga lain dalam merekrut talenta-talenta di bidang keamanan cukup kesulitan.
Satu hal yang membuat mereka kerepotan, yaitu calon hacker yang direkrut harus bersih dari narkoba.
“Tapi, jika Anda belum melakukan sesuatu yang gila, seperti menyuntikkan mephedrone ke bola mata Anda, masih bisa lulus. Terpenting memiliki kemampuan information security yang diperlukan,” tulis The Register, yang diakses Kamis (8 Agustus 2019).
“Saya dulu merokok ganja di sekolah menengah,” ujar seorang perwakilan NSA, yang tak mau disebutkan namanya.
Berita Terkait:
Namun, “Sekarang, selama kamu bisa lulus tes narkoba dan tidak melakukannya lagi, maka itu tidak akan melanggar lamaranmu,” ia menambahkan.
Sementara di negara bagian AS telah menyetujui penggunaan ganja, meski sebagian masih menyatakan ilegal. FBI memang menginginkan timnya tidak ada yang masih mengonsumsi ganja, tapi saat ini sedikit dilonggarkan aturan itu.
“Pada dasarnya, jika Anda tidak merokok ganja di dalam tiga tahun terakhir, maka itu tidak akan menjadi masalah,” kata seorang agen FBI kepada The Register.
“Setiap penggunaan narkoba akan menghalangi Anda untuk bergabung, aturannya tiga tahun berlaku untuk pemakaian ganja,” ia menambahkan.
Berita Terkait:
Namun, bagaimana mereka memeriksa bahwa seseorang telah terbebas dari pemakaian ganja selama tiga tahun adalah misteri. Yang biasanya dilakukan adalah mendeteksi pemakaian ganja dalam tempo tiga bulan terakhir, bukan tiga tahun. Dan, FBI canggih dalam hal ini untuk tahu seseorang nge-ganja atau tidak.
Seorang sumber di Kementerian Keamanan Dalam Negeri mengatakan, staf kementerian saja masih wajib mengikuti tes narkoba yang dipilih secara acak. Meskipun narkoba itu telah masa lalu, dan ganja berlaku legal di negara bagian Anda, Anda tetap saja tidak boleh bekerja di Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan menghisapnya,” kata dia.
Jadi, jelas bahwa narkoba adalah satu ganjalan bagi hacker untuk masuk ke tim siber pemerintah AS. Namun, sepertinya FBI saat ini sedang melunak untuk aturan ganja...
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.