Alat ini bahkan bisa mengembalikan data berupa chat atau foto yang telah dihapus dari ponsel anda.
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Surabaya punya alat canggih untuk menyedot data dari telepon selular milik tersangka yang terjerat suatu kasus. Alat ini bisa menemukan data berupa aktivitas tersangka di ponsel, hingga memunculkan kembali file yang telah dihapus.
Alat pemeriksa ponsel bernama Celebrite 'Universal Forensic Extraction Device' (UFED) Touch itu termasuk yang dipamerkan dalam puncak perayaan HUT ke-73 Bhayangkara yang digelar di lapangan Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Rabu, 10 Juli 2019.
"Alat ini digunakan untuk memeriksa isi ponsel," kata Kepala Urusan Narkoba Forensi Labfor Mabes olri Cabang Surabaya AKP Yuli Khrisna kepada wartawan.
Yuli menjelaskan, perangkat forensik digital itu bekerja dengan cara disambungkan ke ponsel target. Saat kedua perangkat terhubung, semua isi ponsel akan muncul di layar monitor, termasuk data atau aktivitas yang telah dihapus.
"Semua informasi dari ponsel bisa diakses melalui alat ini. Karena prinsipnya di semua ponsel saat nomor ponsel diregistrasi, semua aktivitas pasti bisa diakses. Alat ini juga pernah memeriksa ponsel Vanessas Angel dalam kasus pelanggaran UU ITE," tambah Yuli.
Situs resmi produsen alat tersebut yakni cellebrite.com memaparkan sejumlah kelebihan alat canggih itu. Diantaranya, mempermudah kerja-kerja terkait digital intelijen.
"Mengumpulkan bukti-bukti kita menjadi lebih mudah," tulis Cellebrite.com.
Disebutkan, alat ini bahkan bisa mengurai file yang dilindungi dengan metode enkripsi, juga membongkar pasword yang anda pakai untuk melindungi data di ponsel.
Cellebrite adalah perusahaan yang berkantor pusat di Petah Tikva, Israel. Situs wikipedia menyebutkan, perusahaan ini didirikan di Israel pada 1999 oleh Avi Yablonka, Yaron Baratz dan Yufal Aflalo. Saat ini, Cellebrite yang didanai Sun Corporation asal Jepang telah memiliki enam kantor cabang diantaranya di Amerika dan Jerman.
Bagaimana detail cara kerja alat ini? Baca di sini: Bocoran Cara Kerja Cellebrite Sedot Data Ponsel Vanessa
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.