Pendiri PT Vaksincom Alfons mengaku terkejut dengan jumlah peserta yang datang. Ia tak mengira topik keamanan siber sangat diminati.
Jakarta, Cyberthreat.id – Sejumlah peserta menyambut baik penyelenggaraan diskusi publik bertajuk “Cybersecurity for Personal” yang diadakan oleh Cyberthreat.id bersama Komunitas Anon Cyber Team (ACT).
Acara yang digelar di MNC Conference Hall, Jakarta, Rabu (3 Juli 2019) itu diikuti sebanyak 437 peserta dari 800-an pendaftar. Para peserta yang datang mayoritas anak-anak muda berusia sekitar 16 tahun hingga 30 tahun.
Hadir sebagai pembicara, antara lain Pendiri PT Vaksincom Alfons Tanujaya, Ketua Komunitas ACT Winardi Adji, dan Plt Kabiro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu.
Pendiri PT Vaksincom Alfons mengaku terkejut dengan jumlah peserta yang datang. Ia tak mengira diskusi dengan topik keamanan siber (cybersecurity) sangat diminati. Menurut dia, biasanya acara-acara seperti ini jumlah peseranya berkisar 100-200-an.
Di acara itu, Alfons juga membagikan webroot antivirus dari Vaksincom kepada para penanya.”Event seperti ini sangat bagus, terlebih dengan jumlah dan antusiasme para peminatnya yang sangat mengejutkan, saya salut dengan Cyberthreat.id,” ujar Alfons.
Alfons memberikan materi tentang pentingnya two factor authentication (TFA) untuk mengamankan data yang ada dalam perangkat pribadi. “Setidaknya dengan memberikan materi mengenai TFA ini, mereka paham bagaimana cara mengamankan akun media sosial dan akun banknya” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Komunitas ACT, Winardi Adji, mengaku sangat senang bekerja sama dengan Cyberthreat.id. Ia berharap ke depan diskusi dan literasi seperti ini terus diadakan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat terkait dengan ancaman siber.
“Kalau bisa kita adakan lagi melihat antusias dari para peserta, belum lagi banyak peserta yang tidak bisa ikut karena kuota yang terbatas,” ujar Tenwap, sapaan akrab Winardi.
Seorang perserta, M. Rizky, yang baru saja lulus SMA, mengatakan sangat tertarik dengan topik dunia cybersecurity karena dirinya bisa menambah perkenalan dengan komunitas white hacker.
Sementara, Tjandra Lukito, karyawan Mikrotik Indonesia, perusahaan penjual peranti internet, juga berharap acara-acara siber seperti ini bisa diperbanyak di masa depan.
“Sangat seru acara hari ini. Semoga ke depan Cyberthreat.id dan ACT bisa bikin lagi. Soalnya yang kayak gini tuh jarang dan jarang banyak orang yang tahu. Jadi, orang yang awam pun bisa paham soal cybersecurity ini,” kata dia.
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.