Aplikasi game dan foto gratis di Google Play disusupi adware sejak 2018. Iklan muncul selayar penuh dan tidak bisa ditutup meskipun aplikasinya tidak aktif.
Periset di perusahaan antivirus Trend Micro menemukan serangkaian aktivitas adware baru yang telah aktif sejak 2018. Adware ini menyebar sedikitnya ke 111 aplikasi mobile yang dipajang Google Play dan 71 aplikasi di lapak online Android lainnya. Total unduh semua aplikasi itu mencapai 9,3 juta kali.
Trend Micro yang mendeteksi adanya aktivitas ini di medio Juni 2019, menyatakan bahwa hacker menggunakan 2 adware bernama AndroidOS_HiddenAd.HRXAA dan AndroidOS_HiddenAd.GCLA. Adware ini bersembunyi di aplikasi game dan foto yang gratis.
Saat diunduh, aplikasi ini berjalan normal untuk sementara waktu dan kemudian ikonnya menghilang sehingga sulit dicari untuk di-uninstall. "Adware ini muncul selayar penuh setiap kali pengguna membuka kunci screen handphone-nya. Ada angka penunjuk berapa kali iklan itu muncul dan interval waktunya," kata Trend Micro.
Iklan ini tidak bisa ditutup bahkan saat aplikasi pembawanya tidak aktif. Hal ini akan menguras baterai dan memori handphone. Google sendiri telah menyingkirkan 111 aplikasi berisi adware ini dari Google Play begitu mendapat laporan Trend Micro. Anda sebaiknya berhati-hati jika mengunduh aplikasi Android di luar Google Play.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.