Google diam-diam membuat situs web khusus untuk sistem operasi Fuchsia: Fuchsia.dev.
New York, Cyberthreat.id – Google diam-diam membuat situs web khusus untuk sistem operasi Fuchsia: Fuchsia.dev.
Fuchsia.dev adalah domain yang disediakan untuk sistem operasi dengan tujuan untuk mengajarkan pengembang apa yang perlu mereka ketahui dalam sistem tersebut, demikian seperti dikutip dari Techlapse.com, Minggu (30 Juni 2019).
Dalam situsnya, sistem operasi Fuchsia berbeda dengan sistem Android dan Chrome yang berjalan dengan kernel Linux. Fuchsia menggunakan microkernel Zicron yang sebelumnya bernama Magenta.
“Singkatnya, sistem operasi Fuchsia berbeda dengan Android. Salah satu hal yang menarik adalah, lintas platform Flutter SDK, yang memungkinkan pengembang Android untuk dengan mudah dan cepat memindahkan aplikasi mereka ke sistem operasi baru milik Google, Fuchsia,” tulis Phone Arena.
Sebelumnya, pada November 2018, OS Fuchsia juga dikabarkan bisa mendukung untuk chip Huawei Kirin 970 dan sistem operasi itu dimasukkan ke ponsel Honor Play.
The Verge menilai Fuchsia bisa memegang masa dengan android dan juga chrome. Pada konferensi pengembang I/O Google beberapa waktu yang lalu, Kepala Android dan Chrome Google, Hiroshi Lockheirmen, menjelaskan Fuchsia adalah proyek open source mirip dengan AOSP, tetapi dapat menjalankan segala jenis perangkat dari gawai Smart Home hingga ponsel.
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.