Akuisisi Looker meningkatkan daya saing Google terhadap Amazon dan Microsoft yang dikenal sebagai duo perusahaan terkemuka dunia dalam cloud computing
Mountain View, Cyberthreat.id - Google mengumumkan segera mengakuisisi perusahaan penyedia layanan analisis big data untuk bisnis dan data intelejen Looker senilai 2,6 miliar USD.
Looker saat ini berkekuatan 800 karyawan yang didirikan tahun 2012 di Santa Cruz, California. Forbes menempatkan Looker di peringkat 34 dalam daftar 100 Cloud 2018. Nilai perusahaan ini diperkirakan mencapai 1,6 miliar USD.
Akuisisi Looker akan meningkatkan daya saing Google terhadap Amazon dan Microsoft yang juga dikenal sebagai duo perusahaan terkemuka di dunia yang memberikan layanan cloud computing atau komputasi awan.
Chief executive Google untuk cloud computing, Thomas Kurian, mengatakan Looker akan menjadi pelengkap bagi Google Cloud. Terutama dalam rangka meningkatkan basis kekuatan mereka di analisis big data.
"Ke depan kekuatan kami di segmen data dan analitik jauh lebih kuat," kata Kurian dilansir Reuters, Kamis (6/06/2019).
Akuisisi Looker merupakan langkah strategis pertama yang dilakukan Kurian sejak menggantikan Diane Green awal 2019.
Ia menegaskan bahwa dalam proses akuisisi Looker mereka hanya membeli data dan perangkat lunak, bukan membeli perusahaan.
"Sebenarnya sejak awal Looker berdiri telah bersinergi dengan baik bersama Google," kata Chief Executive Looker, Frank Bien.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.