Penipu mengubah detail bank di akun Amazon untuk mengalihkan uang tunai. "Penipu itu aktif antara Mei dan Oktober 2018."
Jakarta, Cyberthreat.id - Penipuan "ekstensif" membuat pencuri menyikat uang tunai dari pedagang di peritel online, Amazon, selama enam bulan pada 2018.
Blomberg melaporkan, sekitar 100 akun yang dijalankan oleh pedagang yang jualan melalui Amazon telah dimainkan oleh para penipu.
Disebutkan para penipu mengubah detail bank di akun Amazon untuk mengalihkan uang tunai. Namun, tidak diketahui berapa banyak uang yang berhasil dicuri. "Penipu itu aktif antara Mei dan Oktober 2018," kata Bloomberg.
Amazon masih menyatukan apa yang terjadi selama serangan yang berjalan lama itu, tetapi Amazon percaya pedagang yang ditargetkan tertipu untuk menyerahkan informasi login untuk akun mereka.
Akses tingkat tinggi ini akan memungkinkan pencuri mengubah detail keuangan dan mencuri uang tunai.
Puluhan ribu orang dan perusahaan kecil menggunakan Amazon sebagai toko mereka untuk menjual barang.
Uang tunai yang dihasilkan oleh penjualan melalui Amazon, serta pinjaman yang diberikan untuk penjualan di masa mendatang, dianggap telah diambil oleh pencuri dari akun yang mereka targetkan.
Pengacara Amazon telah meminta izin untuk mencari rekening bank yang diadakan di Barclays dan perusahaan pemrosesan pembayaran prabayar dalam upaya untuk melacak para penipu, kata Bloomberg.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.