Chelsea Islan mendukung internet positif dan menyebut manfaatnya jauh lebih banyak untuk hal-hal positif ketimbang negatif
Jakarta, Cyberthreat.id - Aktris Chelsea Islan sangat mendukung internet positif bagi anak muda dan kaum milenial. Menurut dia, internet tanpa batas ruang dan waktu bisa menjadi sumber informasi dan ilmu namun juga bisa menjadi sumber masalah hingga penyebab petaka.
"Ya fungsi internet itu harus positif misalnya cari informasi, cari ilmu dan kalau saya cari bahan referensi juga. Saya pro internet positif deh," kata Chelsea saat menjadi narasumber Millenial Talks di CyberFest BSSN 2019 di Jakarta, Sabtu (27/04/2019).
Chelsea juga memuji manfaat internet yang mampu mendukung dunia usaha seperti bisnis online atau toko online. Kebetulan ia kini menjadi brand ambassador sejumlah produk kecantikan.
Bahkan tahun 2017 aktris cantik kelahiran Washington 2 Juni 1995 itu pernah menjadi brand ambassador Opera Software untuk Indonesia.
"Sekarang banyak orang cari uang seperti berbisnis online dan jumlah yang didapatkan bisa sangat banyak. Ini kan positif banget," ujarnya.
Chelsea juga berbagi pengalaman menggunakan media sosial. Akun Instagram-nya diikuti sekitar 7,5 juta orang sementara pengikutnya di Twitter mencapai 341 ribu followers.
"Untuk media sosial kita harus cerdas menggunakannya," ujar pemeran Keira di film Ayat-ayat Cinta 2 tersebut.
"Think positive, think smart dan jangan termakan hoaks lalu menyebarkannya karena sebenarnya manfaat positif media sosial itu jauh lebih banyak."
Ia juga menikmati media sosial dengan membaca komentar atau tautan dari pengikutnya. Menurut Chelsea media sosial terkadang membuat ia tertawa hanya dengan membaca komentar atau status dari penggemar maupun teman-temannya.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.