Aplikasi yang dihapus berupa games, fitness, dan edit foto. Pengguna Indonesia termasuk terbanyak yang mengunduh aplikasi berbahaya ini.
Jakarta, Cyberthreat.id – Google menghapus lebih dari 50 aplikasi berbahaya di Play Store berupa aplikasi games, fitness, dan edit foto. Aplikasi-aplikasi tersebut, di antaranya Chess Battle, Connect the Dots, Easy Pics Cutter, Magic Gamepad–Stress Releaser & Boredom Blocker, Pro Photo Blur, Free Watermark Camera 2019, dan Magic Cut Out.
Aplikasi berbahaya tersebut dilaporkan telah menginfeksi sekitar 30 juta pengguna Android, demikian temuan peneliti dari Avast security seperti dikutip dari Threatpost, Jumat (26/4/2019).
Avats mengatakan, aplikasi-aplikasi tersebut berisi adware, yakni software yang diinstal pada perangkat untuk menampilkan iklan. Adware adalah jenis malware yang sekali diunduh secara terus-menerus menampilkan iklan selayar penuh.
“Aplikasi adware berhubungan dengan penggunaan Android library pihak ketiga. Aplikasi ini memanfaatkan library tersebut untuk terus menampilkan iklan dengan melanggar aturan Play Store,” ujar Avast.
Menurut peneliti, adware itu telah terinstal 3,6 juta kali. Aplikasi ini kebanyakan diinstal oleh para pengguna di India, Indonesia, Filipina, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal. Bahkan, adware tersebut juga telah terinstal 28 juta kali dan terdistribusi lewat aplikasi musik.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.