Ransomware bernama Ryuk menjadi mimpi buruk bagi sejumlah kota di dunia. Sistem jaringan komputer dibuat lumpuh. Akibatnya, pelayanan masyarakat berbasis data elektronik tak bisa diakses. Korbannya dari rumah sakit hingga perusahaan keamanan siber. Pelaku meminta sejumlah uang tebusan (umumnya berupa Bitcoin) agar data bisa kembali diakses. Jika tidak dipenuhi, data elektronik disandera. Serangan diyakini akan menjalar ke berbagai negara. Apa solusi dari pakar keamanan siber? Simak liputan mendalamnya di sini.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.