Jika mesin pencari di peramban tiba-tiba berubah tidak sesuai pilihan, Anda bisa mengaturnya secara manual.
Cyberthreat.id – Jika sebagian besar orang ditanya tentang mesin pencari yang sering dipakai, pasti jawaban mereka serempak menyebut: Google Search. Ini lantaran banyak kueri dari pengguna yang dimasukkan ke Google Search, belum tentu terindeks pada mesin pencari lain seperti Bing.
tTerkadang, meski peramban (browser) Google Chrome dan Firefoox secara otomatis menetapkan Google sebagai mesin pencari, mesin pencari di peramban berubah sendirinya ke Yahoo atau Bing—atau yang lebih buruk lagi muncul Babylon.
Itu terjadi biasanya karena adds-on atau malware yang menggaggu peramban penguna. Nah, jika mesin pencari di peramban tiba-tiba berubah tidak sesuai pilihan, pengguna bisa mengaturnya secara manual.
Berikut tips menjadikan Google sebagai mesin telusur default di sejumlah peramban, seperti dikutip dari Digital Trends, diakses Selasa (9 Februari 2021).
Google Chrome
Firefox
Safari untuk macOS
Namun, ada perbedaan jika Anda menyetel untuk iOS atau iPadOS:
Microsoft Edge
Opera
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.