Batasi informasi pribadi yang dibagikan secara online. Jika memungkinkan, hindari memposting nama lengkap, alamat, atau nomor telepon Anda di situs publik.
Cyberthreat.id – Jika jaringan pada perangkat mendadak berhenti berfungsi, tidak ada data, tidak ada pesan teks, tidak ada panggilan telepon.
Tiba-tiba, Anda mendapatkan pemberitahuan tak terduga dari penyedia seluler bahwa kartu seluler telah diaktifkan pada perangkat baru.
Jika mengalami seperti itu, Anda harus segera sadar dan bertindak mengamankan aplikasi penting di ponsel Anda, terutama yang berkaitan dengan perbankan.
Tanda-tanda seperti itu bisa menjadi “indikasi awal penjahat siber telah melakukan SIM swapping” yang bertujuan membajak ponsel Anda.
Dikutip dari situs web Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC), SIM swapping merupakan bentuk kejahatan dengan cara mengambil alih kartu seluler orang lain untuk mengambil data-data penting milik korban terutama berkaitan dengan data perbankan.
Berita Terkait:
Melalui pengambil alihan nomor seluleri, para penjahat siber tentu akan memiliki kendali atas nomor korban. Bahkan, melalui nomor tersebut, sang penjahat bisa mendapatkan akses ke dalam semua akun online yang dimiliki oleh korban. Terlebih saat ini kartu seluler sudah terhubung dengan layanan multi factor authentication (MFA) sehingga otentikasi bisa dilakukan melalui nomor seluler.
Celah itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para penjahat siber. Dengan membajak kartu seluler, mereka bisa mendapatkan akses ke alamat email, media sosial hingga akun rekening bank atau layanan keuangan digital korban.
Berikut ini langkah yang bisa diterapkan oleh pengguna untuk melindungi diri dari serangan SIM swapping:
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.