Iklan pada dasarnya tidak masalah. Namun, iklan akan menjadi bahaya ketika dalam iklan itu disusupi perangkat lunak jahat (malware).
Cyberthreat.id – Jika peramban (browser) Anda mengalihakan ke situs web yang tidak diinginkan atau muncul iklan secara terus-menerus di saat Anda berselancar, ada kemungkinan perangkat Anda terinfeksi adware.
Adware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk menampilkan iklan di layar perangkat dan paling sering muncul di peramban. Iklan pada dasarnya tidak masalah. Namun, iklan akan menjadi bahaya ketika dalam iklan itu disusupi perangkat lunak jahat (malware).
Saat ini, adware dibikin menjadi semakin agresif, seperti menampilkan pop-up (sembulan) secara konstan dan menyuntikkan iklan ke situs web.
Jenis adware yang mampu menyuntikkan iklan di situs SSL (https://), misalnya, akan membantu pembuatnya memantau lalu lintas situs web tersebut, termasuk kata sandi, kredensial perbankan, perincian kartu kredit, dan lain-lain.
Lebih parahnya, beberapa adware didesain tidak bisa dihapus atau tidak termasuk metode uninstall sama sekali.
Gangguan paling umum jika peramban terinfeksi adware, antara lain:
Adware memang sangat mengganggu pengguna. Untuk menghilangkan gangguan itu, pengguna disarankan menginstal program antivirus.
Gunakan software pembersih adware untuk benar-benar menghilangkan semua yang terpasang pada perangkat. Pengguna bisa menggunakan beberapa aplikasi seperti adwcleaner dari malwarebytes, MalwareFox, Adware Removal, dan HitmanPro.
Berita Terkait:
Berikut panduan yang dapat dilakukan untuk menghapus adware dari perangkat:
Windows 10
Berita Terkait:
Mac
Safari
Chrome
Periksa peramban web untuk menghindari terpasangnya ekstensi yang berbahaya. Adware sering menyerang perangkat komputer dalam bentuk ekstensi peramban. Berikut cara menghapusnya:
Berita Terkait:
Internet Explorer
Firefox
REDAKTUR: ANDI NUGROHO | SUMBER: DISARIKAN DARI WIKIHOW | MALWARETIPS
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.