Ibu Pertiwi telah kehilangan putra terbaiknya: Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia sosok berpengaruh bagi kemajuan teknologi di Indonesia. Presiden Republik Indones Ke-3 itu telah wafat pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11 September 2019).
Ucapan duka cita mengalir dari berbagai kalangan. Kementrian Komunikasi dan Informatika RI menyebut BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
"Bagi keluarga besar Kemenkominfo, Pak Habibie adalah tokoh panutan di bidang teknologi. Beliau adalah Bapak Teknologi Indonesia," tulis Kominfo dalam keterangan tertulisnya.
BJ Habibie dikenal juga sebagai sosok yang sangat cerdas. Ia lulus studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aechen, Jerman.
Peran Habibie di dunia teknologi Indonesia juga sangat besar. Habibie menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia pada periode 1978-1998. Gebrakan Habibie saat menjabat sebagai menteri adalah Visi Indoneisa yang bertumpu pada riset dan teknologi tinggi, khususnya dalam industri strategis yang dikelola PT IPTN, PINDAD, dan PT PAL.
Ruhe in Frieden, Pak Habibie...
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.