General Partner dari Agaeti Ventures Pandu Sjahrir (kiri) bersama Chief Executive Officer juga Pendiri Wahyoo Peter Shearer di salah satu warteg Wahyoo di Jakarta, Selasa (23 Juli 2019).
Sejak berdiri pada 2017, Wahyoo telah mendapatkan pendanaan awal (seed funding) dari berbagai investor, antara lain Agaeti Ventures, Kinesys Group, Chapter1 Ventures, SMDV, East Ventures, dan Rentracks.
Target ekspansi pun dinaikkan dari semula 5.000 warteg, kini menjadi 13.000 warteg hingga akhir tahun ini. Wahyoo merupakan startup teknologi yang fokus pada warung-warung tegal untuk bisa bersaing di era digital saat ini.
Melalui aplikasi Wahyoo, pedagang warteg dibantu dalam hal pengadaan barang, menciptakan model bisnis yang baru, dan pelatihan-pelatihan.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.