Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan bahwa Traveloka dan Tokopedia tak bakal menjadi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIH).
Jakarta, Cyberthreat.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan bahwa Traveloka dan Tokopedia tak bakal menjadi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Pernyataan tersebut disampaikan berkaitan dengan kerja sama yang digagas Pemerintah Arab Saudi-Indonesia ihwal pengembangan Umrah Digital Enterprise.
Menteri Rudiantara mengatakan, kedua unicorn tersebut hanya menyediakan platform. Dengan kata lain, membuat sistem yang mempermudah prosesnya sehingga lebih efektif dan efisien.
"Jadi, Traveloka serta Tokopedia tidak akan menjadi penyelenggara umroh seperti yang kita tahu sekarang. Mereka hanya platform. Mereka tidak menjadi penyelenggara umrah, sudah itu aja,” ujar Rudiantara di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (22 Juli 2019) malam.
Menurut Rudiantara, dalam kerja sama tersebut, baik Traveloka maupun Tokopedia akan menggandeng perusahaan dari Arab Saudi. "Ya (kerja sama) dengan Wadi Mecca (Makkah)," kata Rudiantara.
Meski begitu, Rudiantara mengatakan, pemerintah tetap membuka peluang bagi anak-anak muda Indonesia untuk mengembangkan aplikasi terkait bisnis umroh ini.
“Ada anak muda yang juga bikin bisnis umrah, tapi pakai aplikasi juga. Sudah saya temui. Dari situ saya kerja samakan dengan Tokopedia agar menjadi bagian dari ekosistem yang besar. Jadi bisa saling memberdayakan," ujar dia seperti dikutip dari situs web Kementerian Kominfo, yang diakses Rabu (24 Juli 2019).
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.