Gojek dua kali ditolak masuk ke Filipina. Jurus terakhir, akhirnya perusahaan membeli Coins.ph, sebuah perusahaan fintech lokal Filipina.
Jakarta, Cyberthreat.id - Gojek, penyedia layanan transportasi, akan merambah pasar Filipina. "Sebentar lagi ke Filipina," kata CEO Grup Gojek, Nadiem Makarim, saat acara konferensi media di Jakarta, Senin (22 Juli 2019).
Gojek tidak menjelaskan lebih lanjut kapan rencana ekspansi ke Filipina. Selain Filipina, Nadiem pada acara yang sama juga menyatakan keinginannya untuk masuk ke pasar Malaysia.
Gojek selama setahun belakangan gencar berekspansi ke wilayah Asia Tenggara dan saat ini mereka sudah beroperasi di Thailand, Vietnam, dan Singapura. "Misi kami jadi yang terbesar di Asia Tenggara," kata Presiden Grup Gojek Andre Soelistyo seperti dikutip dari Antaranews.com.
Gojek gagal masuk ke Filipina pada awal tahun ini karena masalah administratif. Departemen regulasi transportasi darat Filipina (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/LTFRB) menolak pengajuan anak perusahaan Gojek untuk menjadi layanan ride-hailing terbaru di Filipina karena masalah kepemilikan asing.
Permohonan Gojek untuk masuk Filipina juga kembali ditolak pada Maret lalu. Usaha untuk masuk Filipina kembali dilancarkan lewat jalan lain, Gojek mengakuisisi perusahaan teknologi finansial, Coins.ph.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.