Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif, tangguh dan peka terhadap teknologi sangat dibutuhkan dalam menyambut era revolusi industri 4.0
Jakarta, Cyberthreat.id - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Arlinda, mengatakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu kunci peningkatan volume ekspor.
"Karena kualitas SDM yang kreatif, tangguh dan peka terhadap teknologi sangat dibutuhkan menyambut era revolusi industri 4.0," kata Arlinda dalam keterangan pers yang diterima Cyberthreat.id, Jumat (28 Juni 2019).
Kemendag melalui Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) menyediakan 160 fasilitator terdiri dari praktisi, eksportir serta perwakilan instansi.
Fungsi fasilitator, kata Arlinda, adalah mengajarkan den menjelaskan berbagai materi terkait ekspor termasuk materi digitalnya.
"Seperti bagaimana prosedur ekspor, kepabeanan, transportasi, perbankan, pengembangan dan pemasaran ekspor produk makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan hingga alas kaki ujarnya.
Untuk meningkatkan kuantitas SDM diperlukan peningkatan volume kerja sama antara berbagai pihak. Wujudnya, kata Arlinda, seperti Balai Besar Pendidikan memperbanyak durasi pertemuan dan kerja sama dengan PPEI.
"Nanti para peserta juga mendapatkan informasi terkait kebijakan di bidang perdagangan, program dan strategi pengembangan ekspor nasional dari Ditjen PEN Kemendag."
Kepala Balai Besar PPEI, Noviani Vrisvintati, mengatakan fasilitator sebagai jalur informasi kepada para pelaku ekspor juga harus meningkatkan kinerjanya agar output yang dihasilkan berkualitas.
"Diharapkan para fasilitator yang bertugas semakin menjadi termotivasi dalam membantu mengembangkan SDM ekspor di Indonesia," kata Noviani.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.