Raksasa teknologi ini akan memfokuskan sumber dayanya pada produk lain dalam portofolio Google Cloud.
Cyberthreat.id – Google menyatakan, bahwa Google Hire, aplikasi yang membantu dalam pencarian pekerjaan, akan ditutup per 1 September 2019. Raksasa teknologi ini akan memfokuskan sumber dayanya pada produk lain dalam portofolio Google Cloud.
Google Hire yang dirilis pada Juli 2017 awalnya dirancang untuk membantu perusahaan kecil menemukan dan merekrut kandidat pekerja. Aplikasi itu terintegrasi dengan Gmail dan Google Calendar sehingga memudahkan penjadwalan wawancara kerja dan komunikasi.
Seperti dikutip dari CNET, Kamis (29 Agustus 2019), Google mengatakan, pelanggan akan tetap menerima dukungan layanan Google Hire dan dapat memperpanjang kontrak hingga 1 September 2020 tanpa biaya tambahan.
Tidak akan ada lagi biaya untuk menggunakan sewa hingga akhir kontrak atau hingga September 2020.
“Jika kontrak Anda berakhir sebelum 1 September 2020, Anda akan memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak Anda hingga 1 September tanpa biaya tambahan. Untuk melakukannya, hubungi di sini,” tulis Google dalam pengumumannya.
Google mengatakan, penutupan Google Hire sebagai keputusan sulit. Tahun ini, Google juga telah mematikan aplikasi YouTube Gaming, Google+, Inbox Gmail, dan Allo.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.