Para pembuat konten YouTube di Indonesia mengupayakan penghargaan dari presiden kepada pembuat konten terbaik dalam ajang Presidential Award 2019.
Jakarta, Cyberthreat.id - Para pembuat konten YouTube di Indonesia mengupayakan penghargaan dari presiden kepada pembuat konten terbaik dalam ajang Presidential Award 2019.
"Presidential Award adalah sebuah penghargaan dari pemerintah, presiden khususnya, untuk kreator. Nah ini lagi kita susun," kata YouTuber Indonesia, Josis Mokalu atau yang lebih akrab disapa Yosi Project Pop, di sela kegiatan bertajuk "Sarasehan Nasional Penanganan Konten Asusila di Dunia Maya" di Jakarta, Senin (12 Agustus 2019).
Rencana, penghargaan tersebut diberikan saat ajang Netizen Fair 2019 yang akan digelar pada Oktober mendatang. "Tahun ini saya jadi juri, belum kami pastikan kriteria konten yang akan kami lombakan, tapi yang pasti untuk video positif itu ada," kata dia.
Menurut Yosi, Presidential Award diharapkan mampu memicu para YouTuber agar terus berkarya membuat konten-konten bagus dan edukatif bagi masyarakat. "Para YouTuber terlibat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," ucapnya.
Menurut Yosi, ada pekerjaan rumah lain yang juga membutuhkan perhatian khusus banyak pihak selain mendorong konten kreator menelurkan karya-karya positif, yakni meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat tentang karya seni.
"Sebenarnya kontennya netral tapi pemikiran negatif ya jadi negatif, jadi yang mesti dibenerin juga masyarakatnya, agar tidak menjadi masyarakat yang penuh kebencian dan penuh pemikiran yang negatif," ujar dia seperti dikutip dari Antaranews.com.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.