Qlue menargetkan, 70 sektor perusahaan dan pemerintahan mengadosi solusi AI dan IoT untuk smart city sampai akhir tahun 2019
Jakarta,Cyberthreat.id - Qlue, startup yang bergerak di bidang ekosistem smart city menargetkan untuk menyediakan layanan ekosistem Artificial Intelligent (AI), dan Internet of Things (IoT) kepada 70 sektor perusahaan dan sektor pemerintahan hingga akhir 2019. Saat ini, melalui ekosistem yang dibangunnya, solusi Qlue telah diadopsi di 50 perusahaan dan pemerintahan.
"Qlue hadir untuk membantu transformasi di berbagai instansi, baik swasta maupun pemerintah, dalam memanfaatkan inovasi di bidang AI dan IoT untuk mempercepat perubahan positif,” kata Rama Raditya, Founder & CEO Qlue di Jakarta, Selasa, (6 Agustus 2019).
Rama menjelaskan, berbagai inovasi teknologi di bidang AI dan IoT, saat ini bisa digunakan untuk membantu mengembangkan bisnis melalui pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien.
Solusi teknologi tersebut, seperti QlueVision, produk AI yang diimplementasikan di sistem CCTV untuk mengenali objek secara otomatis.
Lalu, QlueWork, aplikasi mobile untuk mengatur dan mengoordinasi pekerja di lapangan, dan QlueDashboard, platform integrasi data yang memberikan laporan secara real-time, membantu para pemimpin dalam mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalah di lapangan secara cepat, efektif, dan akurat.
“Berbagai solusi teknologi Qlue dapat mengurangi biaya operasional hingga 50%, meningkatkan produktivitas perusahaan hingga 300%, dan meningkatkan akuntabilitas setiap individu dalam setiap perusahaan,” ujar Rama.
Rama juga mengungkapkan, aplikasi Qlue juga sudah diterapkan di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Melalui aplikasi ini, warga Jakarta dapat melakukan laporan kepada Pemprov terkait berbagai persoalan di masyarakat, sehingga, Pemprov dapat mengambil langkah-langkah solutif untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Di Jakarta, lanjut Rama, selama semester I 2019, terdapat tiga laporan yang paling dominan, yaitu terkait sampah, iklan liar, dan parkir liar, dengan akumulasi mencapai 54% dari total laporan.
Tak hanya itu, selama semester I 2019, laporan warga melalui Qlue meningkat 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan tingkat penyelesaian laporan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 91%.
Bahkan, tingkat kepercayaan warga DKI Jakarta terhadap Qlue juga terlihat dengan terus meningkatnya pengguna Qlue yang naik 11% pada semester pertama 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Sejak awal mendirikan Qlue, kami berusaha memberikan solusi untuk memudahkan proses pelaporan warga kepada pemerintah melalui teknologi, sehingga warga dapat berpartipasi aktif dalam pembangunan,” ungkap Rama.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus berkespansi ke berbagai kota lainnya, untuk menawarkan berbagai persoalan tersebut. Namun, syaratnya Pemerintahan kota, harus memiliki ketersediaan infrastruktur yang memadai, harus memiliki mindset soal smart city, serta partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan smart city.
“Peluangnya masih sangat besar di Indonesia. Tentu, kita juga akan melakukan eskpansi ke berbagai pemerintahan kota, maupun di sektor enterprise,” ungkap Rama.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.