Masukkan alamat email pribadi di situs haveibeenpwned.com untuk memeriksa apakah email Anda termasuk yang bocor ke mana-mana.
Jakarta, Cyberthreat.id - Kita berada di era kebocoran data. Jutaan bahkan miliaran data pribadi bocor dari sumbernya dan terekspos di internet. Masih ingat 5 tahun lalu, Yahoo mengumumkan kebocoran 3 miliar data penggunanya? Yang termasuk baru adalah kebocoran 500 juta data pelanggan jaringan hotel Marriot dan 500 ribu pelanggan British Airways. Keduanya terjadi pada 2018.
Untuk mengetahui apakah data Anda, setidaknya email tersebar, silakan cek di https://haveibeenpwned.com. Situs ini dibuat oleh Troy Hunt, seorang direktur regional Microsoft. Ia membuat situs ini untuk menolong korban kebocoran data mencegah hal tersebut terjadi lagi di kemudian hari. Dan situs haveibeenpwned.com tidak merekam email yang Anda ketik untuk mencari tahu apakah email tersebut bocor atau tidak.
Hasil tes: email bocor dari dua sumber.
Dari tes satu email pribadi di haveibeenpwned.com, muncul dua sumber kebocoran email tersebut. Satu dari situs startup jaringan penjualan Apollo dan satu lagi dari e-commerce Bukalapak. Kebocoran data pelanggan tahun 2017 di Bukalapak ini diketahui pada Maret 2019. Rilis resmi Bukalapak yang bisa dibaca di sini.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.