Audit sistem IT bertujuan mencari tahu persoalan di sistem secara menyeluruh termasuk kemungkinan ganti perangkat hardware maupun software
Jakarta, Cyberthreat.id - Bank Mandiri akan melakukan audit sistem IT usai mengalami sistem eror dan cacat pada sistem hardware maupun software yang mengakibatkan 10 persen nasabah bermasalah seperti saldo bertambah dan berkurang.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan audit sistem IT untuk mengetahui penyebab terjadinya sistem eror. Menurut dia, 10 persen nasabah yang terdampak sistem eror jumlahnya mencapai 1,5 juta orang.
"Kalau audit IT kami menemukan ada yang kurang bagus pada perangkat hardware atau software, kami akan mencari vendor perangkat yang lebih baik lagi," kata Rohan saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (20 Juli 2019).
Saat terjadi sistem eror Bank Mandiri melakukan pemblokiran terhadap 2.760 rekening. Semua rekening itu mengalami keajaiban saldo yang bertambah maupun berkurang.
Sementara layanan yang sempat terganggu meliputi internet banking, SMS banking, jaringan ATM dan mesin electronic data capture (EDC).
Efek panik yang ditimbulkan sistem eror cukup luar biasa terutama sebaran informasi di media sosial dan media massa elektronik. Sebelumnya pakar cyber CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan Bank Mandiri harus mengantisipasi efek lebih lanjut seperti rush money dari nasabah serta menjaga kepercayaan (trust) dari masyarakat.
Rohan mengatakan pihak Bank Mandiri akan pro aktif mengontak nasabah yang mengalami keajaiban bertambah saldo atau pun berkurang.
"Kami akan meminta cabang untuk menghubungi mereka dan memperlihatkan mutasi rekening. Kami akan jelaskam bahwa ini bukan dana mereka, sehingga harus dikembalikan," ujar Rohan.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.