Smartphone telah mendorong jam tidur seseorang menjadi mundur karena "keranjingan yang mengasyikkan" untuk mengakses beragam gosip dan info di medsos.
Jakarta, Cyberthreat.id – Berapa lama kamu melihat WhatsApp dalam 24 jam?
Internet dan media sosial telah membuat jam biologis seseorang berubah drastis. Contoh paling simpel: jam berapa Anda tidur dan benda apa yang kamu pegang sebelum tidur?
Buku? Tidak.
Buku tiba-tiba telah menjadi usang di mata generasi internet. Barangkali tinggal menunggu waktu, bahwa buku fisik akan menjadi artefak atau semacam benda keramat di kehidupan serbadigital. Dan, buku bukan pilihan menarik untuk dipegang sebelum tidur.
Jawaban yang tepat adalah ponsel pintar (smartphone). Apa yang sering dibuka jika bukan media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, Pinterest, atau YouTube.
Smartphone telah mendorong jam tidur seseorang menjadi mundur karena "keranjingan yang mengasyikkan" untuk mengakses beragam gosip, status teman, stories idola, atau berita (termasuk, hoaks sekalipun).
WhatsApp adalah jejaring sosial paling populer di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Aplikasi satu ini juga yang telah menyedot perhatian hampir orang dewasa dari kehidupan nyata.
Seperti dikutip dari Metro.co.uk, yang diakses Minggu (14 Juli 2019), untuk mengetes apakah dirimu termasuk pecandu WhatsApp atau bukan, sebaiknya baca dan resapi 17 hal berikut ini:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.